The Journals of Mirza

Jurnal Mirza Abdurrahman Almairy

Tag Archives: Najis

Najis di Musim Penghujan

Musim Hujan dan Percikan Najis
Musim pengujan datang lagi. Hujan turun setiap saat tak
terikira. Genangan air ada di mana-mana. Di jalan di rumah
dan di sekitar. Selokan dan berbagai jenis saluran air
meluap tak mampu membendung datangnya hujan. Maka
bercampurlah antara air hujan yang suci mengandung
rahmat dengan air comberan yang kotor dan tidak jelas asal
usulnya. Tidak mungkin untuk memisahkan keduanya.
Demikianlah realita di sekitar kita, najis menyebar bersama
air hujan ke mana-mana. Lantas bagaimana kita harus
bersikap mengingat kesucian badan dan pakaian adalah
sayarat mutlaq dalam shalat? perlu diketahui bahwa ada
beberapa najis yang dimaafkan, karena sulit dihilangkan
ataupun dihindari. Sebagaimana yang disebutkan dalam
Kitab Al-Wajiz (Syarhul Kabir) karya Imam Al-Ghazali.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ : ﻳُﻌْﺬَﺭُ ﻣِﻦْ ﻃِﻴْﻦِ ﺍﻟﺸَّﻮَﺍﺭِﻉِ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻳَﺘَﻌَﺬَّﺭُ ﺍﻹِﺣْﺘِﺮَﺍﺯُ ﻋَﻨْﻪُ ﻏَﺎﻟِﺒًﺎ
Imam Al-Ghazali berkata: Pakaian yang terkena percikan
lumpur maupun air dijalan karena sulitnya menghindarkan
diri darinya, maka hal ini dimaafkan.
Kemudian jika percikan air maupun lumpur tersebut diyakini
mengandung najis, misalnya genangan air tersebut adalah
luapan dari got ataupun comberan yang najis. Maka hal ini
juga dimaafkan jika memang percikan tersebut sedikit.
Seperti pendapat Imam Ar-Rafi’I dalam kitabnya Al-Aziz
Syarhul Wajiz.
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺴْﺘَﻴْﻘِﻦُ ﻧَﺠَﺎﺳَﺘَﻪُ ﻓَﻴُﻌْﻔَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻘَﻠِﻴﻞِ ﻣِﻨْﻪُ. ﻭﺃﻣَّﺎ ﺍﻟﻜَﺜِﻴْﺮُ ﻓَﻼَ ﻳُﻌْﻔَﻰ ﻋﻨﻪُ ﻛَﺴَﺎﺋِﺮِ
ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺳَﺎﺕِ
Jika diyakini jalan tersebut ada najisnya, maka hukumnya
dimaafkan jika percikan tersebut hanya sedikit, namun jika
percikan tersebut banyak maka tidak dimaafkan,
sebagaimana hukumnya najis-najis yang lain.
Alasan kenapa najis yang sedikit diatas dimaafkan, karena
akan memberatkan jika harus diperintahkan untuk segera
mencuci pakaian yang terkena percikan tersebut. Padahal ia
hanya membawa satu pakaian dan juga ia harus memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Ref : NU Online